SEJARAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) MUHAMMADIYAH BIMA
Keberadaan Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima sekarang ini merupakan merupakan serangkaian sejarah dan dinamika yang cukup panjang dari proses penyesuain diri terhadap perkembangan perguruan tinggi yang ada di Indonesia secara umum. IAI Muhammadiyah Bima berawal dari usaha yang telah lama dilakukan oleh para pimpinan Muhammadiyah Bima, pada 12 Januari 1968 didirikan Universitas Muhammadiyah Bima (UMB) dengan dibukanya fakultas Agama jurusan Dakwah. Pada tahun 1975 dibuka fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam dan Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama, serta Fakultas Hukum.
Dalam perkembangan selanjutnya, dalam rangka efisiensi dan efektifitas kerja serta tuntutan pemenuhan akreditasi, maka UMB hanya berlangsung sekitar 6 tahun, yang selanjutnya berubah menjadi Institut Agama Islam Muhamadiyah Bima, yang mengelola dua fakultas yaitu fakultas Tarbiyah dan fakultas Ushuluddin. Sedangkan fakultas Hukum dari UMB kemudian berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima. IAIM pun dalam perkembangannya hampir mengalami stagnasi total karena kekurangan mahasiswa, terutama pada fakultas Ushuluddin. Sehingga pada tahun 1989 fakultas Ushuluddin tidak beroperasi lagi. Adanya stagnasi ini menuntut Badan Penyelenggara Harian (BPH) melakukan reformulasi lagi terhadap keberadaan IAIM.
Perkembangan selanjutnya IAIM berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Bima, yaitu dengan dikeluarkannya Surat Keputusan dari Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1995 tentang perubahan bentuk dari Institut menjadi Sekolah Tinggi yang mengelola dua jurusan, yaitu Tarbiyah dan Ushuluddin. Untuk jurusan Tarbiyah sejak tahun 2001 telah dibuka program studi Diploma Dua (D-2) PGSD/MI berdasarkan SK Kopertais No. 408/SK/KOP.IV/2001. Kemudian D-2 PGTK/RA tahun 2002 berdasarkan SK No. 504/SK/KOP.IV/2002 dan D-2 PGPAI pada tahun 2003 berdasarkan SK No. 358/SK/KOP-IV/2003. Adapun jurusan Ushuluddin, karena betul-betul tidak ada peminatnya kemudian ditutup. Untuk program Diploma Dua secara keseluruhan ditutup pada tahun 2006 karena tuntutan aturan perundang-undangan.
STAI Muhammadiyah Bima sejak 2006 hingga 2010 menyelenggarakan satu jurusan, yaitu jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Pada tahun 2011 mendapatkan ijin operasional membuka program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Pada tahun 2014 kembali dipercaya untuk membuka dua program studi yaitu Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) dan Ekonomi Syariah.
Upaya perubahan status dari STAI menjadi IAI Muhammadiyah Bima digarap selama 6 bulan atas kerja keras Tim Alih Status dan mendapatkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2974 tahun 2015 tentang perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) menjadi Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima sejak tanggal 22 Mei 2015. Bersamaan dengan adanya SK Perubahan Status, IAI Muhammadiyah Bima menyelenggarakan tiga fakultas, yaitu fakultas Tarbiyah dengan program studi PAI, PBA, PGRA, PGMI. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan program studi Ekonomi Syariah. Fakultas Syariah dengan program studi Hukum Keluarga (Al-Ahwal al-Syakhsyiah) yang mendapatkan ijin operasional sejak September 2015.